• Slide 1 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 1 description with your own words. ...

  • Slide 2 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 2 description with your own words. ...

  • Slide 3 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 3 description with your own words. ...

  • Slide 4 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 4 description with your own words. ...

  • Slide 5 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 5 description with your own words. ...

Thursday, February 10, 2011

PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Sifat Logam dan Nonlogam

Sifat LogamSifat Nonlogam
Dapat menghantarkan panas dan listrik
Mudah dibentuk (ditempa dan diregangkan)
Mingkilap
Pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar, kecuali raksa
Bersifat reduktor (mengalami oksidasi = melepaskan elektron
Tidak dapat menghantarkan panas dan listrik, kecuali karbon
yang berwujud padat umumnya rapuh
tidak mengkilap
berwujud padat, cair, dan gas pada suhu kamar
bersifat oksidator (mengalami reduksi = menyerap elektron)
Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Triade Dobreiner (1817)
John Wolfgang Dobreiner mengemukakan pengelompokan unsur berdasarkan hukum triade, dimana dalam satu kelompok terdiri atas tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya (nomor massa), massa atom yang ditengah merupakan rata-rata massa atom unsur pertama dan unsur ketiga.
Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Hukum Oktaf Newlands (1864)
Newlands mengelompokkan unsur berdasarkan massa atom dan kemiripan sifat unsur. Jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atomnya, maka unsur ke delapan akan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama, unsur kesembilan dengan unsur kedua dan seterusnya, sebagaimana oktaf dalam nada musik sehingga sifat unsur berulang secara teratur (periodik).
Kelemahan pengelompokkan unsur oktaf Newlands adalah hanya cocok untuk unsur dengan massa atom kecil, jika diteruskan kemiripan sifat terlalu dipaksakan (misal Ti mempunyai sifat yang berbeda dengan Al dan Be) dan juga terdapat beberapa unsur yang berimpitan, yaitu dalam satu tempat terdapat dua unsur.
Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Sistem Periodk Mendeleev (1871)
Dasar pengelompokkan unsur Dmitri Ivanovich Mendeleev adalah sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev mengenalkan golongan dan periode.
Kelebihan Sistem Periodik Unsur Mendeleev:
1. Pembetulan massa atom
Berdasarkan sistem periodik ini Mendeleev melakukan pembetulan massa atom yang sudah disepakati sebelumnya. Misalnya, sebelumnya massa atom indium (In) disepakati 76, dan kita tahu bahwa indium dengan seng di alam bersama-sama membentuk oksida yaitu InO dan ZnO. Sementara itu massa In dalam InO adalah 82,5 %. Menurut Mendeleev, rumus oksida indium adalah In2O3 sehingga dari rumus ini massa atom indium adalah 113 bukan 76. Mendeleev menempatkan indium antara kadmium dan timah. Hal itu sekarang ternyata benar, bahwa Ar In = 114,8 dan penempatan unsur indium adalah benar. Unsur lain yang dibetulkan massa atomnya oleh mendeleev adalah Be (Ar dari 13,5 menjadi 9) dan U (Ar dari 120 menjadi 240), hal itu terbukti benar.
2. Peramalan unsur baru
Pada saat sistem periodik mendeleev dibuat, baru ditemukan 65 unsur. Dalam tabelnya mendeleev menempatkan tempat kosong untuk unsur-unsur yang belum ditemukan. Tempat kosong itu menunjukkan bahwa mendeleev tidak hanya meramalkan akan adanya unsur baru, tetapi juga meramalkan sifat-sifatnya.
Kelemahan Sistem Periodik Unsur Mendeleev
Adanya penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atomnya. Terdapat unsur dengan massa atom lebih besar terletak di sebelah kiri dari unsur dengan massa atom yang lebih kecil. Contoh unsur Telurium (Te) dengan massa atom 128 terletak di sebelah kiri unsur iodin (I) dengan massa atom 127. Hal ini terjadi karena unsur yang mempunyai kemiripan sifat diletakkan dalam satu golongan

Categories: ,

0 komentar:

Post a Comment